KuacyGreen ^_^ @nytha_thabitha

Monday, June 24, 2013

Pengaruh Minat Belajar dan Alat Peraga Karton Warna pada model pembelajaran NHT terhadap pada materi operasi bilangan bulat


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Belajar adalah suatu cara manusia yang untuk mendapatkan informasi. Menurut Slameto (2010: 2), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya. Lingkungan belajar merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang di dalamnya  terdapat proses penyaluran informasi. Kegiatan Pembelajaran diawali dengan eksplorasi konsep, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan gagasan sesusi dengan pengertahuan awal yang mereka miliki.
Pembelajaran matematika merupakan salah satu proses pembelajaran dalam sekolah. Pembelajaran matematika membutuhkan penalaran dan pemahaman materi yang baik. Dalam proses pembelajaran siswa dituntut untuk memahami materi yang diberikan oleh guru.
1
Pembelajaran matematika terkadang menjadi mata pelajaran mengerikan bagi siswa di sekolah saat ini. Siswa menjadi malas untuk menyerap informasi yang diberikan. Bagi mereka matematika sangat rumit untuk dipahami, dimengerti dan terkadang membuat bosan untuk belajar. Berbagai upaya yang telah banyak di lakukan guru untuk mempermudah serta menarik minat belajar siswa, baik itu berupa menganti metode mengajar, menggunakan media pembelajaran maupun dengan menggunakan alat peraga.
Pada sekolah yang akan diteliti di SMP Negeri 2 Pulung, masalah yang diperolah di kelas VII sama dengan masalah anak-anak pada umumnya. Bagi mereka pelajaran matematika itu membosankan. Tak jarang matematika bukan menjadi pelajaran yang disegani dikalanagan siswa-siswa. Tapi itu semua dilakukan tidak menutup kemungkinan ada siswa yang masih merasa matematika itu menyenangkan. Kemudian mereka juga tidak mau untuk menyampaikan pendapatnya.
Hal ini karena kurang efektifnya model-model pembelajaran yang dilakukan oleh guru kepada siswa. Kurang adanya keinginan untuk bertanya menjadikan siswa tidak mampu dalam mengerjakan soal. Oleh karena itu, dengan model pembelajaran NHT dan penggunaan alat peraga akan lebih membantu dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Sehingga penggunaan alat peraga pada model pembelajaran NHT dapat memberikan model pembelajaran baru yang menyenangkan bagi siswa dan dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Model pembelajaran NHT pada dasarnya adalah guru juga sedikit menjelaskan tentang materi kemudian memberi permasalahan pada siswa yang diselesaikan secara berkelompok. Kemudian siswa akan diberi nomor untuk kemudian diundi. Siswa yang nomornya muncul akan mempresentasikan hasil pekerjaannya. Dengan begitu akan timbul rasa tanggung jawab pada diri siswa tersebut.
Alat peraga adalah alat bantu dalam pembelajaran. Alat peraga berfungsi untuk memperjelas konsep atau pengertian suatu benda. Dalam penggunaan alat peraga ini guru mengkonsep sedemikian hingga pada saat proses pembelajaran nanti siswa mampu menyerap materi dengan baik, dengan proses bantuan alat peraga tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mengajukan penelitian dengan judul PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTON WARNA PADA MODEL PERMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 PULUNG.

B.     Identifikasi Masalah
Adapun masalah-masalah yang telah diuraikan pada latar belakang sebagai berikut:
1.      Matematika sebagai mata pelajaran yang tidak menyenangkan bagi siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Pulung.
2.      Kurangnya perhatian guru akan  penerapan model pembelajaran yang baru. Sehingga terkadang model pembelajaran yang dilakukan hanya pada model pembelajaran yang biasa saja, yang biasanya bersifat ceramah, dimana guru yang bersifat aktif bukan siswanya.
3.      Tidak ada kemauan dan keinginan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Pulung untuk lebih mempelajari matematika serta mengeksplorasikan kemampuannya.

C.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Apakah prestasi belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran NHT menggunakan alat peraga karton warna lebih baik daripada  model pembelajaran NHT tanpa alat peraga karton warna?
2.      Apakah prestasi belajar matematika siswa yang minat belajarnya tinggi lebih baik daripada siswa yang minat belajarnya rendah?
3.      Pada siswa dengan minatnya tinggi, apakah prestasi belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran NHT menggunakan alat peraga karton warna lebih baik daripada  model pembelajaran NHT tanpa alat peraga karton warna?
4.      Pada siswa dengan minatnya rendah, apakah prestasi belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran NHT menggunakan alat peraga karton warna lebih baik daripada model pembelajaran NHT tanpa alat peraga karton warna?



D.    Batasan Masalah
Agar pembahasan dari penelitian ini tidak menyimpang dan terlalu luas, maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut:
1.      Ruang lingkup penelitian ini hanya pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Pulung.
2.      Model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
3.      Alat peraga adalah alat bantu proses pembelajaran. Alat peraga yang digunakan disini adalah alat peraga karton warna. Karton warna yang memiliki dua jenis yaitu warna merah dan hitam. Dimana karton warna hitam sebagai nilai positif dan merah sebagai nilai negatif.
4.      Materi yang digunakan yaitu Operasi Bilangan Bulat.

E.     Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1.      Apakah prestasi belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran NHT menggunakan alat peraga karton warna lebih baik daripada  model pembelajaran NHT tanpa alat peraga karton warna.
2.      Apakah prestasi belajar matematika siswa yang minat belajarnya tinggi lebih baik daripada siswa yang minat belajarnya rendah.
3.      Pada siswa dengan minatnya tinggi, apakah prestasi belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran NHT menggunakan alat peraga karton warna lebih baik daripada  model pembelajaran NHT tanpa alat peraga karton warna.
4.      Pada siswa dengan minatnya rendah, apakah prestasi belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran NHT menggunakan alat peraga karton warna lebih baik daripada model pembelajaran NHT tanpa alat peraga karton warna.

F.     Manfaat
Adapun manfaat-manfaat penelitian ini sebagai berikut:
1.         Bagi siswa
Memberikan siswa suatu pembelajaran yang baru dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT baik itu menggunakan alat peraga atau tanpa alat peraga sehingga siswa mendapatkan pengalaman pembelajaran efektif.
2.         Bagi Guru
Memberikan suatu referensi atau wawasan tentang penggunaan model pembelajaran NHT dengan menggunakan alat peraga karton warna.
3.         Bagi Sekolah
Dapat dijadikan sebagai acuan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dan kinerja guru khususnya pada pembelajaran matematika.

4.         Bagi Peneliti
Memberikan pengalaman dalam suatu research dalam bidang pendidikan dan pengembangan terhadap cara-cara membelajarkan siswa dalam pembelajaran matematika.

G.    Definisi Operasional
1.        Model Pembelajaran NHT adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas.
2.      Alat Peraga adalah segala sesuatu yang digunakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Alat peraga yang digunakan disini adalah alat peraga karton warna. Karton warna disini memiliki dua jenis warna yaitu warna merah dan hitam. Dimana karton warna hitam sebagai nilai positif dan merah sebagai nilai negatif.
3.        Prestasi belajar adalah hasil penilaian terhadap proses belajar ketika mengikuti, mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di kelas. Prestasi belajar matematika pada penelitian ini adalah nilai tes setelah pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran NHT.

Thursday, June 28, 2012

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran



Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)

Sekolah                                : SMA _______________________
Mata Pelajaran                   : Matematika
Kelas/Semester                   : X/1 (Ganjil)
Alokasi Waktu                    : 45 menit

Standar Kompetensi          :
·      Menggunakan operasi dan sifat manipulasi aljabar dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar dan logaritma; persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat; sistem persamaan linier kuadrat; pertidaksamaan; logika matematika.
Kompetensi Dasar              :
·         Menggunakan sifat dan aturan persamaan kuadrat dalam pemecahan masalah.
Indikator                             :
1.  Menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan pemfaktoran, melengkapi bentuk kuadrat, dan rumus abc.
2.     Menggunakan diskriminasi dalam menyelesaikan masalah persamaan kuadrat.
3.     Menentukan jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat.

A.    Tujuan Pembelajaran  :
Setelah mempelajari materi ini Peserta didik diharapkan dapat:
1.  Menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan pemfaktoran, melengkapi bentuk kuadrat, dan rumus abc.
2.     Menggunakan diskriminasi dalam menyelesaikan masalah persamaan kuadrat.
3.     Menentukan jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat.


B.     Materi Ajar                   :
1.      Bentuk umum persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 dengan a, b, c Є R dan a0
2.      Menentukan akar-akar persamaan kuadrat:
a.       Pemfaktoran
b.      Melengkapi bentuk kuadrat
c.       Menggunakan rumus abc

3.      Jenis persamaan kuadrat
D = b2 – 4ac disebut diskriminan
a.       D  0, dua akar nyata dan berbeda
b.      D = 0, dua akar kembar
c.       D  0, tidak mempunyai akar nyata
d.      b = 0, akar-akarnya berlawanan
e.       a = c, akar-akarnya berkebalikan

4.      Jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat:
a.     
b.    
c.     

C.    Metode Pembelajaran  :
Penemuan terbimbing dan kooperatif.

D.    Alat/Bahan/Sumber Belajar       :
·         LCD
·         LKS





E.     Langkah-langkah Pembelajaran
1.      Kegiatan Awal        :
a.    Orientasi              : Menunjukkan indikator yang akan dibahas.
b.    Apersepsi             :    Peserta didik diingatkan kembali tentang bentuk pangkat dua dan   akar.
c.    Motivasi               : Memberikan gambaran tentang materi persamaan kuadrat serta penerapannya dalam penyelesaian masalah.
2.      Kegiatan Inti           :
a.       Eksplorasi           :
·         Peserta didik mendiskusikan definisi persamaan kuadrat.
·         Peserta didik dan guru mendiskusikan akar-akar persamaan kuadrat.
·         Guru memberikan informasi tentang jenis persamaan kuadrat dan peserta didik memahami penerapannya.
·         Peserta didik dan guru mendiskusikan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat.

b.      Elaborasi            :
·         Guru memberikan soal latihan dan peserta didik mengerjakan soal latihan.
·         Peserta didik mempresentasikan hasilnya.

c.       Konfirmasi         :
·         Guru  melakukan  tanya  jawab sambil mengarahkan peserta didik menemukan  jawaban atas permasalahan yang ditemukan.

3.      Kegiatan Akhir      :
·         Peserta didik membuat kesimpulan
·         Peserta didik diberi tugas untuk pertemuan selanjutnya
 

F.     Penilaian                       :
a.       Teknik Penilaian       : Penugasan dan tes tertulis.
b.      Bentuk Instrumen    : Kegiatan mandiri tidak terstruktur dan uraian.
c.       Aspek Penilaian       :
·         Proses           : Keaktifan, antusiasme, dan kebenaran.
·         Hasil             : Kebenaran hasil tes tertulis.

Contoh Instrumen    :

1.      Tentukan akar-akar persamaan kuadrat dari 12x2 + 26x + 12 = 0.
2.      Akar-akar dari x2 – (p + 3)x + 2(p + 1) = 0 adalah x1 dan x2. Jika x1 = 3x2 dan p bilangan asli, maka tentukan nilai p!
3.      Tentukan nilai k jika persamaan kuadrat 3x2 + 2px + 3 = 0 mempunyai nilai akar x1 – x2 = 0.




                                                                                                   Ponorogo, 26 Mei 2012

            Kepala Sekolah                                                             Guru Mata Pelajaran


.................................................                                                Anita Ika Puspita Mokodompis