KuacyGreen ^_^ @nytha_thabitha

Thursday, June 28, 2012

Makalah Bahas Indonesia bertemakan "Guru Berkarakter"


GURU YANG MAMPU MENCIPTAKAN SUASANA BELAJAR YANG KONDUSIF

Makalah untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Bahasa Indonesia

OLEH
ANITA IKA PUSPITA MOKODOMPIS
NIM 09321191

MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2012
KATA PENGANTAR


Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan tema “Guru Berkarakter” pada mata kuliah Bahasa Indonesia.
Makalah ini ditujukan kepada para pendidik supaya dapat membantu membentuk guru yang berkarakter demi mewujudkan generasi yang berkualitas. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia yang dibina Drs. Subangun, M.KPd..
Tidak lupa saya  mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu terselesaikannya makalah ini. Kritik dan saran demi perbaikan makalah ini sangat saya harapkan dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Ponorogo,   Juli 2012


  Penyusun



DAFTAR ISI


Halaman Judul ...............................................................................................  i
Kata Pengantar ..............................................................................................  ii
Daftar isi .........................................................................................................  iii
BAB I      PENDAHULUAN ........................................................................  1
A.    Latar Belakang ..........................................................................................  1
B.     Rumusan Masalah ......................................................................................  2
C.     Tujuan ........................................................................................................  2
D.    Manfaat .....................................................................................................  2
BAB II    PEMBAHASAN ...........................................................................  3
A.    Pengertian ..................................................................................................  3
B.     Ciri-ciri .......................................................................................................  3
C.     Menciptakan Pembelajaran yang Menyenangkan ......................................  4
D.    Manfaat .....................................................................................................  5
BAB III   PENUTUP .....................................................................................  7
A.    Simpulan ....................................................................................................  7
B.     Saran                                                                                                            8
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................  9     



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Pada saat setelah Jepang digempur oleh tentara sekutu pada Perang Dunia II, Kaisar Hirohito bukan menanyakan berapa banyak tentara yang tersisa. Dia justru menanyakan berapa banyak guru yang tersisa. Begitu pula dengan negarawan Vietnam, Ho Chi Minh (1890-1969) yang menegaskan prinsipnya bahwa “No teacher, no education”, atau Tanpa guru, tidak ada pendidikan”. Sementara presiden pertama kita, Soekarno, pada 21 November 1945 menyatakan “guru bukanlah penghias alam, tetapi pembentuk manusia”.
Guru bekarakter akan berusaha menciptkan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan, dengan kreativitas metode pembelajaran, untuk mengurangi kejenuhan dan menyesuaikan dengan konteks pembelajaran sehingga tumbuh kegairahan dan motivasi instrinsik dan ekstrinsik.
Pembelajanran dikatakan menyenangkan apabila didalamnya terdapat suasana yang rileks, aman, menarik, bangkitnya minat belajar, adanya keterlibatan penuh, bersemangat, perasaan gembira, dan konsentrasi tinggi. Semetara sebaliknya, pembelajaran menjadi tidak menyenangkan apabila suasana tertekan, perasaan terancam, perasaan menakutkan, merasa tidak berdaya, tidak bersemangat, malas/tidak berminat, jenuh/bosan, suasana pembelajran monoton, pembelajaran tidak menarik siswa.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat disimpulkan bahwa hal-hal apa saja yang dapat dilakukan guru agar menciptakan suasana belajar yang kondusif?

C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan gambaran tentang hal-hal yang dapat dilakukan guru agar menciptakan suasana belajar yang kondusif.

D.    Manfaat
Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak berikut ini:
1.      Kepala Sekolah
Bagi kepala sekolah, makalah ini bisa menjadi bahan masukan dijadikan sebagai perbandingan dan masukkan untuk memperkaya wawasan tentang pandangan kepemimpinan kepala sekolah sebagai aktor perubahan pada seluruh lembaga pendidikan.
2.      Guru
Bagi para guru, makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk kedepannya dalam pengajaran. Agar pengajaran dapat hidup dan siswa dapat menerima materi dengan baik.
3.      Masyarakat
Bagi masyarakat, makalah ini sebagai bahan pembelajaran untuk mendidik anak, ketika anak berada di lingkungan keluarga/rumah.
BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian
Istilah pembelajaran mengacu pada dua aktivitas yaitu mengajar dan belajar. Aktivitas mengajar berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh guru dan aktivitas belajar berkaitan dengan siswa. Hal ini seperti yang diungkap oleh Munib Chatib, pembelajaran adalah prosses transfer ilmu dua arah, antar guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi. Sementara Achjar Chalil mendefinisikan pembelajaran sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sedangkan menurut Arief S. Sadiman pembelajaran adalah proses penyimpangan pesan dari sumber pesan ke penerima pesan melalui saluran atau media tertentu.
Sehingga, pembelajaran menyenangkan adalah pembelajaran yang mampu membangkitkan minat belajar siswa, sehingga siswa mampu menerima informasi yang diberikan pendidik dengan baik.

B.     Ciri-ciri
Guru  yang  baik  dapat  mewujudkan  suasana  pembelajaran  yang  kondusif  dan merangsang  siswa  ke  tahap  pembelajaran  maksimum.  Ramsden  (1992) menggariskan  ciri-ciri  berikut  sebagai  asas  kepada  pembelajaran  yang  baik  ke arah menghasilkan suasana pembelajaran yang kondusif.
1.      A desire to share your love of the subject with students
2.      An ability to make the material being taught stimulating and interesting
3.      A facility for engaging with students at their level of understanding
4.      A capacity to explain material plainly
5.      A  commitment  to  making  it  absolutely  clear  what  has  to  be  understood,  at what level and why
6.      Showing concern and respect for students
7.      A commitment to encouraging student independence
8.      An ability to improve and adapt to new demands
9.      Using  teaching  methods  and  academic  tasks  that  require  students  to  learn actively, responsibly, and cooperatively
10.  Using valid assessment methods
11.  Giving the highest quality feedback on students work
12.  A  desire  to  learn  from  students  and  other  sources  about  the  effects  of teaching and how it can be improved.
Ciri-ciri  di  atas  selaras  dengan  kajian  penilaian  terhadap  pembelajaran  yaitu: penyusunan  (organization),  menimbulkan  minat  (stimulation  of  interest), penjelasan yang dapat difahami (understandable explanations), berempati dengan keperluan  pelajar  (empathy  with  students’  needs),  ada  umpan  balik  (feedback  on work),  tujuan  yang  jelas  (clear  goals),  dan  menggalakkan  belajar  berfikir (encouraging  independent  thought).  Ciri  paling  bawah  yang  penting  adalah personality guru dan sense of humour.
Berdasarkan  kesemua  ciri-ciri  di  atas,  Ramsden  (1992)  mengenal  pasti  enam prinsip  utama  pengajaran  berkesan  (effective  teaching)  yaitu yang  dapat menghasilkan suasana pembelajaran kondusif.
1.      Minat dan Penjelasan
Penjelasan  yang  jelas  tentang  isi  kandungan  (subject matter)  tidak  lebih  penting  dari  upaya  menjadikan  isi  kandungan  menarik sehingga siswa merasa tertarik mempelajarinya. Apabila siswa berminat terhadap sesuatu  subjek,  mereka  akan  berusaha  bersungguh-sungguh.  Ini  merupakan  ciri penting pendekatan mendalam dalam pembelajaran .
2.      Keprihatinan dan hormat terhadap siswa dan pembelajaran siswa
Satu lagi ciri penting guru yang baik adalah memberi perhatian dan menghormati siswa serta pembelajaran mereka
3.      Penilaian  dan  umpan  balik  yang  sesuai
Memberi umpan balik terhadap kerja siswa adalah juga penting. Kajian mendapati siswa  kerap  mengenal  pasti  aspek  ini  sebagai  ciri  guru  yang  baik.
4.      Tujuan  yang  jelas  dan  tantangan  intelektual
Tujuan  dari  pembelajaran  sebelum  kegiatan  belajar  dimulai  harus  dijelaskan terlebih dahulu sehingga siswa memahami tujuan dari kegiatan tersebut. Selain itu dalam kegiatan pembelajaran sangat penting melakukan kegiatan yang menantang intelektual siswa sehingga siswa termotivasi untuk mempelajari.
5.      Kebebasan,  pendampingan,  dan  penglibatan  aktif
Pembelajaran berkualitas tinggi bermakna siswa terlibat secara aktif, mempunyai pilihan  terhadap  cara  mereka  belajar  dan  mempunyai  pendampingan  terhadap aspek yang dipelajari.
6.      Belajar dari siswa
Guru  yang  bagus  adalah  yang  sentiasa  sanggup  menerima  dan  melakukan perubahan.  Ini  termasuklah  kesanggupan  untuk  mengenal  pasti  kesan pembelajaran  kepada  siswa  dan  mengubahsuai  pembelajaran  berdasarkannya. Untuk itu guru perlu menyediakan peluang bagi siswa untuk memberikan umpan balik  berhubung  dengan  pembelajaran  mereka.  Contohnya,  guru  boleh  bertanya pendapat siswa dan meneliti hasil pembelajaran mereka.  

C.    Menciptakan Pembelajaran yang Menyenangkan
Dalam rangka menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, ada beberapa hal yang harus dilakukan guru antara lain:
1.      Menyapa siswa dengan ramah dan bersemangat
Menciptakan  awal  yang  berkesan  adalah  penting  karena  akan  mempengaruhi  proses selanjutnya.  Jika  awalnya  baik,  menarik,  dan  memikat,  maka  proses  pembelajaran  akan lebih hidup dan menggairahkan. Oleh  karena  itu  selalu  awali  kegiatan  pembelajaran  dengan  memberikan  sapaan hangat  kepada  siswa.
2.      Menciptakan suasana yang rileks
3.      Ciptakanlah lingkungan  yang releks,  yaitu dengan menciptakan lingkungan yang nyaman. Oleh  karena  itu  aturlah  posisi  tempat  duduk  secara  berkala  sesuai  keinginan  siswa.
4.      Memotivasi siswa
Motivasi  adalah  sebuah  konsep  utama  dalam  banyak  teori  pembelajaran.  Motivasi  ini sangatlah dikaitkan dengan dorongan, perhatian, kecemasan, dan umpan balik/penguatan. Adanya  dorongan  dalam  diri  individu  untuk  belajar  bukan  hanya  tumbuh  dari  dirinya secara  langsung,  tetapi  bisa  saja  karena  rangsangan  dari  luar,  misalnya  berupa  stimulus model pembelajaran yang menarik memungkinkan respon yang baik dari diri peserta didik yang akan belajar.
5.      Menggunakan ice breaking
Dalam pelajaran terkadang kita melihat timbulnya suasana yang kurang mendukung hingga menyebabkan  tidak  tercapainya  tujuan  dari  pembelajaran.  Suasana  yang  dimaksud  adalah kaku, dingin, atau beku sehingga pembelajaran saat itu menjadi kurang nyaman. Icebreaking  berguna  untuk  menaikkan  kembali  derajat  perhatian  peserta  pelatihan (training). Ice breaking bisa berupa yel-yel, tepuk tangan,  menyanyi, gerak dan lagu, gerak anggota badan, dan games.
6.      Menggunakan metode yang variatif
Individu adalah makhluk yang unik memiliki kecenderungan, kecerdasan, dan gaya belajar yang  berbeda-beda.  Paling  tidak  ada  4  gaya  belajar  siswa  seperti  yang  diungkapkan Howard Gardner  yaitu Auditory, Visual, Reading dan Kinesthetic.  Guru perlu menyadari bahwa siswa dalam satu  kelas memiliki gaya belajar  yang berbeda-beda.  Oleh karena itu, untuk  mengakomodir  semua  siswa  belajar  dengan  latar  belakang  yang  berbeda  tersebut guru dapat menggunakan metode yang bervariasi.

D.    Manfaat
Berikut ini beberapa manfaat dari guru yang mampu menciptakan suasana yang kondusif sebagai berikut:
1.      Siswa dapat berinteraksi dengan guru dan temannya
2.      Siswa memiliki minat belajar
3.      Siswa memiliki konsentrasi tinggi
4.      Siswa merasa rileks, bersemangat, dan menarik
5.      Siswa memiliki minat untuk belajar.


BAB III
PENUTUP


A.    Simpulan
Pembelajaran menyenangkan adalah pembelajaran yang mampu membangkitkan minat belajar siswa, sehingga siswa mampu menerima informasi yang diberikan pendidik dengan baik.
Ciri-ciri  yang selaras  dengan  kajian  penilaian  terhadap  pembelajaran  yaitu: penyusunan  (organization),  menimbulkan  minat  (stimulation  of  interest), penjelasan yang dapat difahami (understandable explanations), berempati dengan keperluan  pelajar  (empathy  with  students’  needs),  ada  umpan  balik  (feedback  on work),  tujuan  yang  jelas  (clear  goals),  dan  menggalakkan  belajar  berfikir (encouraging  independent  thought).  Ciri  paling  bawah  yang  penting  adalah personality guru dan sense of humour. 
Manfaat dari guru yang mampu menciptakan suasana yang kondusif sebagai berikut:
1.      Siswa dapat berinteraksi dengan guru dan temannya
2.      Siswa memiliki minat belajar
3.      Siswa memiliki konsentrasi tinggi
4.      Siswa merasa rileks, bersemangat, dan menarik
5.      Siswa memiliki minat untuk belajar.

B.     Saran

DAFTAR PUSTAKA


Arief S. Sudirman, dkk., 1990, edia Media Pendidikan:Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, CV. Rajawali. Jakarta

Indarawati dan Wawan Setiawan, 2009, Modul Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Diterbitkan Oleh PPPPTKIPA


WAHYU SURAKUSUMAH, “Menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif"
(http://file.upi.edu diakses 23 Juni 2012)


1 comment:

  1. berkunjung lah kembali mb di may blog nugiemuslim.blogspot.com

    ReplyDelete