GURU YANG MAMPU MENCIPTAKAN SUASANA
BELAJAR YANG KONDUSIF
Makalah untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata
Kuliah Bahasa Indonesia
OLEH
ANITA IKA PUSPITA MOKODOMPIS
NIM 09321191
MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa, yang
telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan tema “Guru Berkarakter” pada mata kuliah Bahasa Indonesia.
Makalah ini ditujukan kepada para pendidik supaya dapat membantu membentuk guru
yang berkarakter demi mewujudkan generasi yang berkualitas. Makalah ini ditulis
untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia yang dibina Drs.
Subangun, M.KPd..
Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang membantu terselesaikannya makalah ini. Kritik dan saran demi perbaikan makalah
ini sangat saya harapkan dan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Ponorogo,
Juli 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................... i
Kata Pengantar
.............................................................................................. ii
Daftar isi ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................ 2
D. Manfaat ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 3
A. Pengertian .................................................................................................. 3
B. Ciri-ciri ....................................................................................................... 3
C. Menciptakan Pembelajaran yang
Menyenangkan ...................................... 4
D. Manfaat ..................................................................................................... 5
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 7
A. Simpulan .................................................................................................... 7
B. Saran 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat setelah Jepang digempur oleh tentara sekutu pada
Perang Dunia II,
Kaisar Hirohito bukan menanyakan berapa banyak tentara
yang tersisa. Dia justru
menanyakan berapa banyak guru yang tersisa. Begitu pula
dengan negarawan Vietnam, Ho Chi Minh (1890-1969) yang menegaskan
prinsipnya bahwa “No teacher, no education”, atau “Tanpa guru, tidak ada pendidikan”. Sementara
presiden pertama kita, Soekarno, pada 21 November 1945 menyatakan “guru bukanlah penghias alam, tetapi pembentuk
manusia”.
Guru bekarakter
akan berusaha menciptkan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan, dengan
kreativitas metode pembelajaran, untuk mengurangi kejenuhan dan menyesuaikan
dengan konteks pembelajaran sehingga tumbuh kegairahan dan motivasi instrinsik
dan ekstrinsik.
Pembelajanran
dikatakan menyenangkan apabila didalamnya terdapat suasana yang rileks, aman,
menarik, bangkitnya minat belajar, adanya keterlibatan penuh, bersemangat,
perasaan gembira, dan konsentrasi tinggi. Semetara sebaliknya, pembelajaran
menjadi tidak menyenangkan apabila suasana tertekan, perasaan terancam,
perasaan menakutkan, merasa tidak berdaya, tidak bersemangat, malas/tidak
berminat, jenuh/bosan, suasana pembelajran monoton, pembelajaran tidak menarik
siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas, dapat disimpulkan bahwa hal-hal apa saja
yang dapat dilakukan guru agar menciptakan suasana belajar yang kondusif?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan
masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan gambaran
tentang hal-hal yang dapat dilakukan guru agar menciptakan suasana belajar yang
kondusif.
D. Manfaat
Makalah ini diharapkan
bermanfaat bagi pihak-pihak berikut ini:
1. Kepala Sekolah
Bagi kepala
sekolah, makalah ini bisa menjadi bahan masukan dijadikan sebagai perbandingan
dan masukkan untuk memperkaya wawasan tentang pandangan kepemimpinan kepala
sekolah sebagai aktor perubahan pada seluruh lembaga pendidikan.
2. Guru
Bagi para
guru, makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan
referensi untuk kedepannya dalam pengajaran. Agar pengajaran dapat hidup dan
siswa dapat menerima materi dengan baik.
3. Masyarakat
Bagi masyarakat, makalah ini sebagai
bahan pembelajaran untuk mendidik anak, ketika anak berada di lingkungan
keluarga/rumah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Istilah
pembelajaran mengacu pada dua aktivitas yaitu mengajar dan belajar. Aktivitas
mengajar berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh guru dan aktivitas belajar
berkaitan dengan siswa. Hal ini seperti yang diungkap oleh Munib Chatib,
pembelajaran adalah prosses transfer ilmu dua arah, antar guru sebagai pemberi
informasi dan siswa sebagai penerima informasi. Sementara Achjar Chalil mendefinisikan
pembelajaran sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Sedangkan menurut Arief S. Sadiman
pembelajaran adalah proses penyimpangan pesan dari sumber pesan ke penerima
pesan melalui saluran atau media tertentu.
Sehingga, pembelajaran
menyenangkan adalah pembelajaran yang mampu membangkitkan minat belajar siswa,
sehingga siswa mampu menerima informasi yang diberikan pendidik dengan baik.
B. Ciri-ciri
Guru yang
baik dapat mewujudkan
suasana pembelajaran yang
kondusif dan merangsang siswa
ke tahap pembelajaran
maksimum. Ramsden (1992) menggariskan ciri-ciri
berikut sebagai asas
kepada pembelajaran yang
baik ke arah menghasilkan suasana
pembelajaran yang kondusif.
1. A desire to share your love of the
subject with students
2. An ability to make the material being
taught stimulating and interesting
3. A facility for engaging with students at
their level of understanding
4. A capacity to explain material plainly
5. A
commitment to making
it absolutely clear
what has to
be understood, at what level and why
6. Showing concern and respect for students
7. A commitment to encouraging student
independence
8. An ability to improve and adapt to new
demands
9. Using
teaching methods and
academic tasks that require students
to learn actively, responsibly,
and cooperatively
10. Using valid assessment methods
11. Giving the highest quality feedback on
students work
12. A
desire to learn
from students and
other sources about
the effects of teaching and how it can be improved.
Ciri-ciri di
atas selaras dengan
kajian penilaian terhadap
pembelajaran yaitu:
penyusunan (organization), menimbulkan
minat (stimulation of
interest), penjelasan yang dapat difahami (understandable explanations),
berempati dengan keperluan pelajar (empathy
with students’ needs),
ada umpan balik
(feedback on work), tujuan
yang jelas (clear
goals), dan menggalakkan
belajar berfikir
(encouraging independent thought).
Ciri paling bawah
yang penting adalah personality guru dan sense of humour.
Berdasarkan kesemua
ciri-ciri di atas,
Ramsden (1992) mengenal
pasti enam prinsip utama
pengajaran berkesan (effective
teaching) yaitu yang dapat menghasilkan suasana pembelajaran
kondusif.
1. Minat dan Penjelasan
Penjelasan yang
jelas tentang isi
kandungan (subject matter) tidak
lebih penting dari
upaya menjadikan isi
kandungan menarik sehingga siswa
merasa tertarik mempelajarinya. Apabila siswa berminat terhadap sesuatu subjek,
mereka akan berusaha
bersungguh-sungguh. Ini merupakan
ciri penting pendekatan mendalam dalam pembelajaran .
2. Keprihatinan dan hormat terhadap siswa
dan pembelajaran siswa
Satu lagi ciri
penting guru yang baik adalah memberi perhatian dan menghormati siswa serta
pembelajaran mereka
3. Penilaian dan
umpan balik yang
sesuai
Memberi umpan
balik terhadap kerja siswa adalah juga penting. Kajian mendapati siswa kerap
mengenal pasti aspek
ini sebagai ciri
guru yang baik.
4. Tujuan
yang jelas dan tantangan intelektual
Tujuan dari
pembelajaran sebelum kegiatan
belajar dimulai harus
dijelaskan terlebih dahulu sehingga siswa memahami tujuan dari kegiatan
tersebut. Selain itu dalam kegiatan pembelajaran sangat penting melakukan
kegiatan yang menantang intelektual siswa sehingga siswa termotivasi untuk
mempelajari.
5. Kebebasan, pendampingan,
dan penglibatan aktif
Pembelajaran
berkualitas tinggi bermakna siswa terlibat secara aktif, mempunyai pilihan terhadap
cara mereka belajar
dan mempunyai pendampingan
terhadap aspek yang dipelajari.
6. Belajar dari siswa
Guru yang
bagus adalah yang
sentiasa sanggup menerima
dan melakukan perubahan. Ini
termasuklah kesanggupan untuk
mengenal pasti kesan pembelajaran kepada
siswa dan mengubahsuai
pembelajaran berdasarkannya.
Untuk itu guru perlu menyediakan peluang bagi siswa untuk memberikan umpan
balik berhubung dengan
pembelajaran mereka. Contohnya,
guru boleh bertanya pendapat siswa dan meneliti hasil
pembelajaran mereka.
C. Menciptakan Pembelajaran yang
Menyenangkan
Dalam rangka
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, ada beberapa hal yang harus
dilakukan guru antara lain:
1. Menyapa siswa dengan ramah dan
bersemangat
Menciptakan awal
yang berkesan adalah
penting karena akan
mempengaruhi proses
selanjutnya. Jika awalnya
baik, menarik, dan
memikat, maka proses
pembelajaran akan lebih hidup dan
menggairahkan. Oleh karena itu
selalu awali kegiatan
pembelajaran dengan memberikan
sapaan hangat kepada siswa.
2. Menciptakan suasana yang rileks
3. Ciptakanlah lingkungan yang releks,
yaitu dengan menciptakan lingkungan yang nyaman. Oleh karena
itu aturlah posisi
tempat duduk secara
berkala sesuai keinginan
siswa.
4. Memotivasi siswa
Motivasi adalah
sebuah konsep utama
dalam banyak teori
pembelajaran. Motivasi ini sangatlah dikaitkan dengan dorongan,
perhatian, kecemasan, dan umpan balik/penguatan. Adanya dorongan
dalam diri individu
untuk belajar bukan
hanya tumbuh dari
dirinya secara langsung, tetapi
bisa saja karena
rangsangan dari luar,
misalnya berupa stimulus model pembelajaran yang menarik
memungkinkan respon yang baik dari diri peserta didik yang akan belajar.
5. Menggunakan ice breaking
Dalam pelajaran
terkadang kita melihat timbulnya suasana yang kurang mendukung hingga
menyebabkan tidak tercapainya
tujuan dari pembelajaran.
Suasana yang dimaksud
adalah kaku, dingin, atau beku sehingga pembelajaran saat itu menjadi
kurang nyaman. Icebreaking berguna untuk
menaikkan kembali derajat
perhatian peserta pelatihan (training). Ice breaking bisa
berupa yel-yel, tepuk tangan, menyanyi,
gerak dan lagu, gerak anggota badan, dan games.
6. Menggunakan metode yang variatif
Individu adalah
makhluk yang unik memiliki kecenderungan, kecerdasan, dan gaya belajar
yang berbeda-beda. Paling
tidak ada 4
gaya belajar siswa
seperti yang diungkapkan Howard Gardner yaitu Auditory, Visual, Reading dan
Kinesthetic. Guru perlu menyadari bahwa
siswa dalam satu kelas memiliki gaya
belajar yang berbeda-beda. Oleh karena itu, untuk mengakomodir
semua siswa belajar
dengan latar belakang
yang berbeda tersebut guru dapat menggunakan metode yang
bervariasi.
D. Manfaat
Berikut ini
beberapa manfaat dari guru yang mampu menciptakan suasana yang kondusif sebagai
berikut:
1. Siswa dapat berinteraksi dengan guru dan
temannya
2. Siswa memiliki minat belajar
3. Siswa memiliki konsentrasi tinggi
4. Siswa merasa rileks, bersemangat, dan
menarik
5. Siswa memiliki minat untuk belajar.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pembelajaran
menyenangkan adalah pembelajaran yang mampu membangkitkan minat belajar siswa,
sehingga siswa mampu menerima informasi yang diberikan pendidik dengan baik.
Ciri-ciri yang selaras dengan
kajian penilaian terhadap
pembelajaran yaitu:
penyusunan (organization), menimbulkan
minat (stimulation of
interest), penjelasan yang dapat difahami (understandable explanations),
berempati dengan keperluan pelajar (empathy
with students’ needs),
ada umpan balik
(feedback on work), tujuan
yang jelas (clear
goals), dan menggalakkan
belajar berfikir
(encouraging independent thought).
Ciri paling bawah
yang penting adalah personality guru dan sense of humour.
Manfaat dari guru yang mampu menciptakan suasana yang kondusif sebagai
berikut:
1. Siswa dapat berinteraksi dengan guru dan
temannya
2. Siswa memiliki minat belajar
3. Siswa memiliki konsentrasi tinggi
4. Siswa merasa rileks, bersemangat, dan
menarik
5. Siswa memiliki minat untuk belajar.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Arief S. Sudirman, dkk., 1990, edia Media
Pendidikan:Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, CV. Rajawali.
Jakarta
Indarawati dan Wawan Setiawan, 2009, Modul
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Diterbitkan Oleh
PPPPTKIPA
WAHYU
SURAKUSUMAH, “Menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif"
(http://file.upi.edu diakses 23 Juni 2012)
berkunjung lah kembali mb di may blog nugiemuslim.blogspot.com
ReplyDelete